Membangun Money Management (Manajemen Modal) dalam Trading

Artikel Terkait Edukasi Cryptocurrency
Money management sebenarnya adalah bagian dari trading plan. Mengingat tingginya resiko yang akan dihadapi di pasar, maka kita harus memiliki strategi pengelolaan dana yang tepat.

Bagaimana mengelola modal dalam trading? Ada banyak cara untuk mengelola uang Anda, kuncinya tetaplah dengan membtasi resiko. Berikut ini merupakan salah satu metode manajemen modal yang bisa Anda terapkan.
Membangun Money Management

Contoh Penerapan Money Management

Anggap saja Anda memiliki dana sebesar $10,000. Lalu tetapkan resiko maksimal untuk setiap transaksi, anggap saja 5% per trade. Ini berarti kerugian maksimal yang mungkin akan Anda terima setiap transaksi sebesar 5% x $10,000 = $500. Jadi resiko setiap transaksi Anda tidak boleh lebih dari $500.

Seandainya transaksi pertama mengalami kerugian, maka dana masih tersisa sebesar $9,500. Jika melakukan transaksi lagi dengan pembatasan resiko 5%, maka resiko maksimum selanjutnya sebesar 5% x $9,500 atau $475. Demikian juga untuk seterusnya, pembatasan resiko sebesar 5% didapat dari modal terakhir yang Anda dimiliki setelah mengalami kerugian-kerugian sebelumnya.

Ada baiknya juga membatasi resiko maksimum dari modal. Misalnya dengan dana $10,000 Anda membatasi resiko 50%, maka Anda berhenti trading atau melakukan evaluasi jika Anda telah mengalami kerugian sebesar $5,000 / 50%.

Model manajemen modal di atas akan saya sederhanakan sebagai berikut :
  • Modal : $10,000
  • Resiko Maksimum : $5,000 (50% dari modal awal)
  • Resiko per trade : 5%

Misalkan transaksi nya sebagai berikut :

Trade Loss (USD) Balance (USD)
1 500.00 9500.00
2 475.00 9025.00
3 451.25 8573.75
4 428.69 8145.06
5 407.25 7737.81
6 386.89 7350.92
7 367.55 6983.37
8 349.17 6634.20
9 331.71 6302.49
10 315.12 5987.37
11 299.37 5688.00
Total 4312.00 (Loss)

Berdasarkan Money Management di atas, Anda memiliki peluang melakukan 11 kali transaksi sebelum mencapai 50% resiko, dengan asumsi ke-11 transaksi tersebut loss semua. Masing-masing kerugian sebesar 5% dari Balance yang terakhir dimiliki.
Artikel lainnya: Membangun Risk Management dalam Trading

Risk-to-reward ratio

Setelah menetapkan pembatasan resiko, kemudian kita tatapkan target profit. Jika menetapkan batasan resiko sebesar 5% seperti contoh, maka sebaiknya target profit tidak lebih kecil daripada alokasi resikonya.

Misalnya, jika resiko sebesar 5%, maka Anda bisa menargetkan profit sekitar 6% atau 10%. Boleh saja jika Anda menargetkan profit 5%, namun yang perlu diingat, jangan sampai resiko menjadi lebih besar dari peluang. Tidaklah bijaksana jika menargetkan keuntungan hanya 4% sementara resiko 5%.

Perbandingan antara resiko dan potensi keuntungan biasa disebut dengan istilah risk-to-reward ratio. Misalnya jika resiko Anda 5% namun target keuntungan Anda 10%, maka risk-to-reward ratio adalah 1:2.

Win-loss ratio

Sebagaimana telah Anda ketahui, tidak ada analisis yang selalu tepat. Ada saat ketika prediksi meleset. Saat keadaan itu, sangat mungkin Anda akan mengalami kerugian.

Mari kita ingat lagi mengenai sistem trading yang telah saya bahas kemarin. Sistem trading yang digunakan haruslah sistem trading yang sudah dipelajari, kuasai dan sudah terbukti profitable, dengan kata lain sistem tersebut memiliki akurasi yang baik.

Tingkat akurasi sistem trading diukur melalui win-loss ratio. Apa itu “win-loss ratio”?
Win-loss ratio merupakan perbandingan transaksi profit dibanding dengan transaksi rugi.
Contoh: sistem trading menghasilkan 5 kali profit dan 5 kali loss dalam 10 kali transaksi. Artinya sistem trading tersebut memiliki win-loss ratio 1:1.

Ingat, win-loss ratio 2:1 lebih baik daripada 1:1, perlu disadari akurasi bukanlah segalanya dalam trading. Bantuan money management dan risk-to-reward ratio, win-loss ratio 1:1 pun masih bisa menghasilkan akumulasi profit.

Bagaimana bisa? Berikut skenario bahwa win-loss ratio 1:1 bisa menghasilkan profit:
  • Modal Awal : $10,000
  • Resiko Maksimum : $5,000 (50% dari modal awal)
  • Resiko per trade : 5%
  • Target profit per trade : 6%
Trade P/L (USD) Balance (USD)
1 -500.00 9500.00
2 -475.00 9025.00
3 541.50 9566.50
4 573.99 10140.49
5 -507.02 9633.47
6 578.01 10211.47
7 -510.57 9700.90
8 -485.04 9215.85
9 552.95 9768.81
10 480.00 10248.81
Total 248.81 (Profit)

Dimana resiko per trade sebesar 5% adalah angka maksimum. Bisa saja nantinya transaksi yang dilakukan hanya mengalokasikan resiko sebesar 4% atau lebih kecil, tergantung pada situasi pasar / kekuatan sinyal yang muncul dari sistem trading Anda.
Artikel lainnya: Kombinasi Indikator Teknikal Forex Terbaik
Pertanyaannya: berapa lot per trade?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut anda harus kembali ke money management yang telah Anda ditetapkan.

Contoh 1 penerapan win-loss ratio:
Misalkan Anda memiliki modal sebesar $10,000 dengan pembatasan resiko 5% ($500).

Lalu sistem trading Anda menunjukkan buy/sell, dengan stop loss berdasarkan analisis teknikal (support/resistance) sejauh 50 pips dari posisi entry Anda. Dengan asumsi 1 pip setara dengan $1 (mini account), itu berarti stop loss anda sebesar 50 pips atau senilai dengan $50.

Padahal resiko per transaksi yang sudah ditetapkan adalah $500 (5% dari $10,000). Dengan demikian Anda dapat transaksi sebanyak 10 lot (perhitungan nya $500 dibagi $50).

Contoh 2 penerapan win-loss ratio:
Contoh lainnya: batasan stop loss berdasarkan support/resistance ialah sejauh 100 pips dari posisi entry. Itu artinya resiko yang anda hadapi sebesar $100 (asumsi 1 pip = $1).

Padahal resiko per transaksi yang sudah ditetapkan adalah $500 (5% dari 10,000). Berdasarkan situasi itu, berapa lot boleh Anda gunakan untuk transaksi?
Anda hanya boleh melakukan transaksi sebesar 5 lot saja (perhitungan nya $500 dibagi $100)
Artikel lainnya: Membangun Psikologi dalam Trading
Demikianlah caranya manajemen modal serta rasio kaeuntungan dan kerugian dalam trading, semoga dapat membantu anda untuk membangun sistem trading dan money management yang baik. Salam profit.